Translator

1.12.2009

Dampak Negatif Friendster

Friendster sudah menjadi favorit para pengguna internet sejak pertengahan 2003 lalu. Hampir semua pelajar di Indonesia yang tinggal di kota besar memiliki account Friendster. Padahal, ditinjau dari banyak hal, Friendster juga memiliki banyak dampak negatif. Berikut saya tulis berbagai alasan mengapa sebaiknya kita beralih dari Friendster ke program social networking lainnya.

1. Friendster rawan terhadap hacking
Sudah ribuan account di Friendster yang menjadi korban hacking. Hal ini disebabkan karena perlindungan dari Friendster terhadap account penggunanya sangat minim. Sangat mudah melakukan hacking terhadap sebuah account di Friendster, cukup dengan meng-copy paste sebuah script dan mengimplementasikannya ke testimonial, maka anda sudah bisa tahu email dan password user lain. Contoh website yang mengajarkan cara-cara untuk melakukan hacking pada Friendster ada di alamat berikut (WARNING, saya tidak menganjurkan anda untuk mengunjungi web tersebut atau melakukan hacking pada Friendster) :
http://www.jasakom.com/index.php?categoryid=9&p2_articleid=101
Saya bahkan pernah mendapatkan ribuan email dan password pengguna Friendster sekitar akhir 2006 lalu, dalam format .txt yang bebas didownload oleh siapapun! Bayangkan, sekali kena hack, jutaan orang bisa memanfaatkan account Friendster anda. Kalau cuma di-hack terus profilnya diganti-ganti sih ndak masalah, tapi kalau sampai dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat kriminal (cybercrime, scam, pornografi dll)....hiiiiy....gawat!!!
2. Friendster rawan terhadap pelecehan
Terutama buat kaum wanita, harap hati-hati memasang foto di Friendster. Jangankan foto seksi, foto biasa yang menunjukkan wajah yang cantik/ imut/ cute rawan jadi bahan pelecehan. Biasanya foto-foto yang cukup menarik di para mata hidung belang tersebut disave, lalu di-upload lagi ke situs-situs mesum dan dikomentari dengan komentar-komentar yang bisa bikin sang pemilik foto pingsan . Saya tidak bisa memberi alamat situs2 tersebut karena alasan etika dan moral, namun salah satu kasus pelecehan yang cukup terkenal yang diambil dari FS adalah kasus “Chika Bandung” (WARNING : Mengetikkan kata tersebut ke search engine dapat membawa anda ke website porno!). Believe it or not, Friendster bahkan sudah menjadi media transaksi seks bagi sebagian kalangan.
3. Bikin Kecanduan
Tahukah anda bahwa Friendster dapat mengakibatkan kecanduan? Kecanduan tingkat berat pada FS dapat mengakibatkan krisis percaya diri dan tidak mau menatap realita. Kehidupan dalam Friendster juga seolah-olah menjadi kehidupan nyata. Kecanduan tingkat ringan, indikasinya menghabiskan banyak uang untuk internet cuma buat FS. Saya heran sama kebanyakan anak-anak SMP sekarang. Berjam-jam di warnet cuma main ke Friendster, narsis-narsisan, liat foto-foto cowok/cewek cakep. Padahal kan di internet masih banyak hal lain yang bisa dimanfaatkan, bisa download soal-soal Ujian Nasional, cari uang lewat internet, cari beasiswa, cari informasi, dll, dll. Daripada duitnya buat FS-an, kan mending buat jajan bakso di kantin, lebih aman gitu loh...he..he..he..

4. Friendster mengeksploitasi kita
Walaupun ini agak nggak nyambung, tapi FS berhasil meraup keuntungan yang cukup besar dari iklan. Kita udah capek-capek nge-upload foto, nulis testimonial, bikin blog, dll,dll, kita tetep nggak dapet sepeser pun dari FS. Tiap kali kita login, FS dapet cukup banyak uang buat bikin selametan satu RT! Nah, kalau udah bosen dieksploitasi sama Friendster, ada juga program sejenis FS yang membagi royalti iklannya ke membernya tiap kali profilnya diliat orang, namanya Yuwie. Walaupun pada awalnya earning kita sedikit, toh lebih baik daripada samasekali nggak dibayar kan?
Kesimpulannya, Friendster hanyalah sebuah media. Tinggal pinter-pinternya kita aja supaya nggak kena dampak negatif dari FS. Kalau misalnya kita pinter, kita nggak cuma bisa menghindari dampak negatif itu, malah bisa cari uang lewat Friendster (baca aja artikel di link berikut :http://wikupedia.blogspot.com/2008/07/cara-mencari-uang-lewat-friendster.html)
Yang jelas, nggak perlu jadi paranoid sama Friendster, trus tiba-tiba mengorganisir massa buat mendemo Friendster. Saia setiap kali nge-net juga buka Friendster kok....he...he..he..Yang jelas, untuk saat ini, Friendster memang masih yang paling unggul di antara program social networking lainnya. Aksesnya cepet, iklannya minim, user friendly, dan banyak komunitas orang Indonesianya. VIVA FRIENDSTER

0 komentar:

Posting Komentar

Leave a Comment